Minggu, 01 Januari 2012

PERDIKAN 1

Tahapan-tahapan  yang harus dikerjakan supaya Pedukuhan Remeng Kidul menjadi Daerah PERDIKAN: Mempersiapkan Masyarakat
Masyarakat Indonesia pada saat ini sudah berpikiran prakmatis, bertindak individualistis, sumbu pedek dan berpikir sesaat. Yang membuat masyarakat Indonesia mempunyai watak yang demikian: Orde baru yang 32 tahun memerintah bangsa ini yang telah mencuci otak dengan program pembangunan yang berasdal dari hutang luar negeri, sentara Sumber Daya Alam dijual kepada pihak asing untuk kepentingan pecabat dan segelintir orang, sedangkan rakyat posisinya sebagai obyek kebijakan saja. Karena tidakan represip dan selalu dituduh gerakan 30 September 1965 rakyat takut melawan. Tidak berbeda jauh dengan orde reformasi untuk menindas rakyat penguasa memakai baju demokratisasi yang didalamnya melakukan praktek-praktek jual beli jabatan, jual beli perkara dan kejahatan berjamaan yang lain yang telah dilegalkan dengan Undang-Undang. Maka dari itu wajar jika Negara Kesatuan Repulik Indonesia adalah masuk kategori negara terkorup sedunia. Korupsi yang melanda negara ini sudah menjalar disemua lini dan seluruh lapisan masyarakat dari bawah sampai dengan yang paling atas.

Sekarang yang menjadi pertanyaan, dari mana harus memulai untuk memberi tahu, menyadarkan yang belum sadar untuk bergerak memperbaiki negara dan bangsa yang sudah terkena penyakit yang sudah stadium empat ini.
  1. Melakukan pengorganisasian masa luas
  2.  Memberikan pendidikan kewirausahaan dan mengali potensi yang ada di daerah itu sebagai basis untuk melakukan usaha
  3. Melakukan pendidikan politik.

Demikian pula dengan pedukuhan Remeng Kidul juga mengalami hal serupa dengan masyarakat Indonesia yang lain dalam hal keprakmatisanya, individualnya  dan kehidupan yang mulai terpengaruh dengan hidonisme. Untuk mewujudkan Pedukuhan Remeng Kidul menjadi daerah PERDIKAN. Masyarakat harus diorganisir menjadi sebuah Organisasi. Sedangkan Kelompok "LUMADI"  mereka yang telah terorganisir dan telah melakukan kewirausahaan dan menggali potensi daerah sebagai basisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar