Minggu, 17 Oktober 2010

BERLATIH HIDUP BERGOTONG ROYONG


Kehidupan manusia sekarang ini waktu adalah uang (time is mane), segala sesuatu diykur dengan uang, buang air besar-kecil harus membayar. Aktifitas apapun serba uang, inilah kehidupan masyarakat yang telah terkontaminasi dengan kapitalisme global, pribadi, komunitas yang mempunyai banyak kapital yang berkuasa, ia dan mereka sanggup membeli kekuasaan dapat memutar balikan hukum dengan sekehendak hatinya. Ciri-ciri kehidupan kapitalistik adalah: individualisme dan motif ekonomi (modal sadikit mendapat keuntungan yang sebanyak-banyaknya). Orang yang mempunyai watak yang kapitalistis sangat susah untuk diajak untuk hidup bergotong-royong dan bekerja non provit.

Sebenarnya jika kita melihat ke belakang watak asli bangsa Indonesia adalah tenggang rasa, tepo seliro, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, semua itu termaktup di dalam Dasar negara PANCASILA dan pembukaan UUD 1945. Yang menjadi pertanyaan apakah kita mampu mengembalikan watak pancasila itu ke dalam jiwa dan karakter Bangsa Indonesia. Jawabnya jelas bisa.

KELOMPOK TANI WANITA LUMADI dk. Remeng kidul, Ds. Tlogowatu sedang berlatih untuk berlatih hidup bergotong-royong (bekerja non provit) dengan membuat UKM "LUMADI" dengan mengawali kegiatan memproduksi telur asin. Sedangkan modalnya berasal dari KELOMPOK TANI LUMADI Bapak-bapak sebesar Rp. 400.000 dan iuran wajib anggota. ulai bulan oktober UKM LUMADI memproduksi telur asin satu minggu dua kali dengan aktivitas memproduksi-memasarkan produksinya ke warung-warung di sekitar kami. Mengapa non provit karena segala kegiatan dijalankan untuk menghidupkan organisasi bukan untuk kepentingan pribadi anggota semata dan saat ini tidak ada upah (honor) yang diterima mereka.

Apa yang mereka dapatkan dari semua kegiatan yang telah mereka lakukan:
1. Belajar berorganisasi
2. Belajar bersosialisasi
3. Belajar managemen
4. Belajar hidup bergotong-royong, tenggang rasa dan gerakan sosial dan lain-lain

Disamping ada pembelajaran tentang berbagai hal tentang berkehidupan sosial, bagaimana dengan ekonomi keluarga. UKM LUMADI menjadi batu penjuru (batu pertama) dari sebuah PONDASI dari pembangunan ekonomi masyarakat Remeng Kidul khususnya anggota KELOMPOK TANI LUMADI. UKM LUMADI adalah pondasi dari sebuah bangunan alat produksi bersama milik KELOMPOK TANI LUMADI makanya dibangun dari, oleh dan untuk anggota KELOMPOK.
UKM LUMADI hanya sebuah alat bukan tujuan, sedangkan yang menjadi tujuan dari KELOMPOK TANI LUMADI adalah Dukuh Remeng Kidul yang berdaulat dalam bidang ekonomi, sosial dan poilitik. Tanpa hidup bergotong royong dan senasip sepenanggunangan semua itu akan mustahil

Senin, 11 Oktober 2010

PRODUKSI TELUR ASIN DAN PROSPEK KE DEPAN


KELOMPOK TANI WANITA "LUMADI" Dukuh Remeng Kidul, Desa Tlogowatu, mulai berbenah dimulai dari organisasi dengan kegiatan penertipan pembukuan organisasi dan pembukuan kegiatan UKM. Hal ini dilakukan sebagai bentuk transparasi dan pelaporan kepada anggota, supaya kedepanya tidak timbul masalah dalam interen organisasi.
Untuk stabilitas organisasi KELOMPOK TANI WANITA LUMADI, melakukan kegiatan usaha bersama dengan memproduksi telur asin. Kegiatan ini mulai dilaksanakan akhir bulan juni sampai sekasrang. Sampai saat ini kami mempunyai langganan warung yang bersedia menjualkan produksi kami 30 warung dengan kesanggupan menjual 20-30 butir/minggu. Masih banyak kendala didalam membangun UKM ini karena persoalan pada kemampuan produksi yang masih kecil karena kegiatan ini memang dimulai dari iuran pokok dan wajib yang di lakukan oleh anggota Kelompok. Karena kecilnya modal kami baru bisa memproduksi rata rata 300 butir/minggu-10 hari. Tetapi kami yakin dan percaya bahwa UKM kami akan berkembang karena KELOMPOK TANI WANITA LUMADI sangat terorganisir dengan baik dan kesadaran berorganisasi dan bergotong-royong sangat tinggi, semua ini ditunjukan dari tingkat kehadiran dalam pertemuan rutin lapanan (35 hari)sekali dan kegiatan produksi yang dihadiri semua anggota Kelompok